Starstruck ketemu Dan Brown

idola/ido·la/ n orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan. (kbbi daring)

Setiap orang punya idola pasti. Mau itu artis, penyanyi, orangtua, hingga Nabi Muhammad SAW, menurut saya sah-sah aja kok apalagi kalau semua idola itu bisa memotivasi dan memberikan inspirasi yang banyak. Saya pun mengidolakan BigBang dan beberapa artis korea lain (begitu nulis ini langsung sedih inget Jonghyun T__T. Rest in peace....), tapi selain mereka karena dari dulu saya senang membaca dan ternyata "terjebak" di dunia buku, tentu saja ada beberapa penulis yang akhirnya menjadi idola saya. Salah satunya adalah Dan Brown. 

Mungkin sama seperti pembaca Dan Brown lainnya, saya mulai mengikuti karya-karyanya sejak Da Vinci Code yang sampai sekarang juga menjadi motivasi utama mengunjungi Louvre (walopun setelah akhirnya kesampaian, ga berhasil masuk hiks...) hingga membaca hampir semua karyanya baik yang tokohnya Langdon maupun yang bukan, yang belum tamat tentu karya terbarunya Origin padahal sudah punya hanya belum sempat menamatkan saja. Ok mari mulai ceritanya...


Bulan oktober tahun 2017 lalu saya mendapatkan kesempatan dari kantor untuk ikut di salah satu pameran buku terbesar dunia yaitu Frankfurt Buchmesse. Akhirnya setelah 9 tahun bergelut di industri penerbitan, saya memiliki kesempatan langka ini. Sebenarnya dulu saat Indonesia menjadi Guest of Honor di FBM tahun 2015, bos saya sempat menawarkan untuk pergi ke sana, hanya saat itu ada teman saya yang lain juga berencana pergi tapi dari kantor hanya ada "jatah" 1 orang dan berhubung selama persiapan teman saya yang lebih intens rapat dan sebagainya, saya "merelakan" tawaran itu ke teman saya. Hey, tenang aja...kami sudah ngobrol kok soal ini dan memang saat itu peran teman saya lebih dibutuhkan dibanding saya jadi no worries ngga jadi pergi juga. Namun ternyata Tuhan memang sudah memberikan jalan lain untuk saya, jalan yang menurut saya lebih manis dan menyenangkan. Ketika tahu akan pergi bulan oktober lalu, memang salah satu "tugas" utama adalah untuk "mengawal" dan menyiapkan bahan yang banyak untuk bisa mempromosikan buku terbaru Dan Brown. Ya, penerbit di mana saya bekerja adalah penerbit yang memiliki hak terjemahan dan terbitan untuk buku-buku Dan Brown di Indonesia dan Dan Brown menjadi highlight di #FBM2017. Tentu saja saya senang akan bisa secara langsung melihat dan bertemu dengan Dan Brown walaupun sejak sebelum berangkat agen dia sudah mewanti-wanti tidak ada sesi khusus bagi penerbit (bahkan dibilang ngga boleh) untuk sekadar berfoto atau minta tandatangan. Oke deh, awalnya juga emang berharap sekadar melihat saja hehehe. 

Dan Brown sendiri diagendakan ada 3 acara dalam #FBM2017. Pertama, press conference Origin, yang tentu namanya press conference hanya bisa diikuti oleh wartawan saja. Kedua, publisher reception yang artinya sesi khusus Dan Brown dengan penerbit-penerbitnya dari seluruh dunia yang mana kali ini teman saya sudah duluan rsvp dan itu hanya untuk 1 orang saja. Ketiga, acara umum reading Origin. Well... Dari ketiga rangkaian acara itu saya tentu hanya bisa berharap banyak di sesi readingnya saja mengingat banyaknya pertimbangan akan hal-hal tadi. But yes...i was a lucky bastard at that time. Saat acara preskon saya mencoba peruntungan untuk bisa hadir. Sengaja saya datang pagi ke ruangan preskon itu dan menunggu. Ngga lama dari nunggu ternyata teman saya juga datang dan dia sudah terdaftar dan bisa mengajak saya masuk. Yippeey!! Akhirnya kami bisa melihat dan "meliput" acara preskon Origin. Saya tentu saja ada kepentingan dengan kerjaan. Kami berdua bagi tugas. Teman saya live report lewat IG, saya live report lewat FB. Karena adanya perbedaan waktu, live report itu tentu akan sedikit merepotkan tapi untungnya di Jakarta masih sore juga jadi tetap banyak yang menonton saat itu. Namanya juga preskon, makanya akan ada banyak tanya-jawab di acara itu. Saya yang baru membaca bab-bab awal Origin tentu juga ingin bertanya walaupun dalam hati masih dag dig dug juga karena di ruangan itu nampaknya hanya saya yang berjilbab plus muka melayu. Akhirnya dengan mengumpulkan keberanian, saya mencoba mengacungkan tangan dan oleh moderator saya dipersilakan untuk bertanya. Deng...sumpah saat itu adrenalin saya langsung naik. Dengan bahasa inggris yang yah ngga bisa dibilang seadanya sih tapi karena lagi di depan khalayak ramai plus ada Dan Brown di situ tentu saja saya gagap sendiri hahaha tapi untungnya pertanyaan saya cukup jelas terdengar dan langsung dijawab dengan tenang dan lugas (walaupun tentu saja saya belum puas dengan jawabannya). Baidewei, kalau mau lihat video live reportnya bisa meluncur ke sini


Sudah puas karena bertemu melihat Dan Brown? Tentu saja belum. Seperti yang saya sudah tuliskan di awal, di #FBM2017 ini Dan Brown diagendakan ada 3 acara. Setelah saya sukses hadir di acara pertama, tentu saya menjadi greedy dan ingin bertemu kembali. Karena tujuan utama saya adalah minta tanda tangan di buku terbarunya, Origin. Mimpi?mungkin hahaha tapi ya namanya mimpi gratisan ya ga ada salahnya dong. Sebenarnya di acara preskon itu, tersedia buku Origin, tapi saya ngga ngambil karena yang tersedia adalah Origin versi bahasa Jerman hahaha, walopun sebenarnya bisa aja sih ngambil tapi bawaan saya udah cukup banyak, mikir ditambah 1 copy buku setebal itu lumayan juga plus kan saya ngga ngerti juga bahasanya hahaha. Nah, kali ini saya kembali mengadu peruntungan saya untuk bisa hadir di acara private yang diadakan oleh agentnya Dan Brown yang mengundang semua penerbit Dan Brown di seluruh dunia dalam acara Publisher Reception. Well...karena memang acara private, harus rsvp dulu kan sebelumnya tapi teman saya bilang "udah, elu ikut gw aja, siapatau beneran bisa masuk". Yaudah deh, kami meluncur ke hotel tempat acara tersebut diselenggarakan. Hey, i just said that i was a lucky bastard right? Yup, entah mungkin saat itu keberuntungan saya sedang bagus-bagusnya jadi saya diperbolehkan masuk dan mengikuti acara tanpa reservasi dan ternyata di sana sudah disediakan buku Origin berbahasa Inggris untuk yang hadir 👏👏 walaupun sebelumnya saya sudah membeli buku juga tapi karena dapet lagi, yaudah saya embat juga hahaha, kali-kali aja bisa dijual salah satunya *smirk*.

Jadi acara Publisher Reception itu sebenarnya sebuah acara yang dilakukan oleh agen Dan Brown untuk menjamu para penerbit internasional yang telah menerjemahkan dan menerbitkan karya Dan Brown di berbagai negara. Acara ini dilakukan memang sengaja bertepatan dengan perhelatan Frankfurt Book Fair 2017 yang menjadi pameran buku terbesar di dunia. Tentu saja seperti layaknya sebuah perjamuan, kami disediakan bermacam-macam makanan dan minuman. Hehehe saya sih senang tentunya kan bisa sekalian berhemat *dasar jiwa anak kost tetap aja keluar*. Jadi sambil nunggu acara intinya, yakni bertemu dengan Dan Brown, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga untuk icip-icip makanan dan mengenyangkan perut 😜. Ngga lama, acara dimulai dan tentu saja ketika Dan Brown memasuki ruangan, kami semua mulai ribut sendiri hahaha. Kirain saya aja yang norak, tapi ternyata kalau saya perhatikan, penerbit-penerbit dari negara lain, sama aja kok noraknya dengan saya hahaha. Acara dimulai dengan sambutan dari agen Dan Brown. Doi (jailah doi....SKSD banget dah) cerita gitu gimana waktu dulu pertama kali Dan nawarin naskahnya dan dengan intuisi seorang literary agent, walaupun dia tau bahwa naskah ini akan menimbulkan kontroversi, dia tetap percaya bahwa manuskrip ini akan menjadi "sesuatu" dan betul saja, Da Vinci Code laris manis di mana-mana. Saya dari awal sengaja ambil tempat di dekat podium supaya bisa dengan jelas melihat dan mendengarkan secara penuh acara ini, selain juga memang harus tetap terus update di semua kanal sosial media kami jadi begitu selanjutnya Dan Brown berbicara, saya dengan tenang (padahal mah deg-degan bisa sedekat itu) mengikuti acara hingga selesai. Dalam sambutannya, Dan berterima kasih kepada agennya yang telah mempercayakan dia bisa menelurkan karya hingga seperti ini dan tentu saja kepada kami, para penerbit-penerbit yang telah menerjemahkan dan menerbitkan buku-bukunya di seluruh dunia. Dan bilang kerjasama ini telah menjadi lebih dari sebuah hubungan kerja biasa, kita semua jadi seperti sebuah keluarga...(oh my...sampai di sini saya berasa terharu 😌😌) inilah salah satu privilege dari pekerjaan saya yang bisa dibilang tidak bisa ternilai harganya. Next...akhirnya Dan keliling untuk mingle bareng agennya menjumpai kami satu persatu. Mulai lagi deh deg-degan hahaha. Walaupun sudah diberitahu oleh agennya kalau kami tidak diberikan waktu khusus untuk foto atau tanda tangan tapi karena beberapa penerbit lain juga melakukan hal itu, tentu saja saya ngga mau ketinggalan. Bukan cuma foto bersama dan minta tanda tangan, saya langsung aktifkan video mode di HP saya dan meminta Dan untuk menyapa para pembaca Indonesia melalui video tersebut. Untungnya sih Dan seneng-seneng aja dan ngga bete, walopun kalo liat dari raut mukanya, justru agennya yang bete hahaha. Yipeeeyy!!! Mission accomplished! 💃💃💃💃💃💃













Commentaires

Articles les plus consultés