Just my thought (2)

Ngga tau kenapa tiba-tiba saya pengen nulis sesuatu yang beda, sesuatu di luar kebiasaan tulisan saya di blog yang biasanya seputar traveling dan korea ^^. Tapi sepertinya saya memang harus menulis ini walaupun mungkin ngga banyak yang akan membacanya.
Suatu hari ketika saya pulang ke rumah, Papa dan Mama saya tiba-tiba menanyakan sesuatu. "Neng, Mizan beneran Syiah?Mama dapet kabar dari temen Mama soal ini dan tiba-tiba inget ke Ditta". Saya ngga terlalu kaget sebenarnya soal ini. Fyi, saya sudah 7 tahun lebih bekerja di penerbit Bentang Pustaka, salah satu penerbitan di bawah Mizan. Mama saya sempat mendiskusikan soal ini ke Papa saya karena khawatir dengan saya. Papa saya mencoba untuk menenangkan Mama saya dan bilang kalaupun memang Mizan syiah, Papa saya yakin kalau saya tidak akan terpengaruh (Oh yes, you really know me so well pah, ngga lah saya kan terpengaruhnya paling sama Korea dan jalan-jalan hahaha). Anyway tetapi saya harus meluruskan masalah ini karena paling tidak saya harus menjelaskan kepada Papa dan Mama saya, sebagai orang terdekat saya agar tidak terjebak fitnah dari orang-orang yang memang ngga senang dengan Mizan.
Ah mungkin saya hanya membela tempat saya bekerja... But hell no! I don't mind about it. Saya menuliskan apa yang memang saya tahu.
Beberapa tahun lalu sebelum isu syiah berkembang sangat pesat seperti tahun ini, Pak Haidar pernah sengaja mengumpulkan kami para karyawan Mizan untuk menjelaskan soal ini. Pada saat itu saya sempat merekam penjelasan dari Pak Haidar dan terlihat sekali beliau terluka. Pada saat itu saya masih berpikir ngga ada urusan sama saya kalau Pak Haidar memang syiah, lalu kenapa? Selama saya mengenal beliau, tidak pernah satupun Pak Haidar mencoba untuk "mengajak" kami para karyawannya untuk mengikuti beliau. Bahkan saya belum pernah mengenal muslim yang semoderat Pak Haidar. Prinsip saya saat itu asal elu ga ganggu ya gausah ribet lah. Tapi kali ini ketika isu ini semakin berkembang dan sudah sangat meresahkan, saya harus berbuat sesuatu.
Saya bukan muslim yang baik, belum baik lebih tepatnya, dan semoga saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Tapi saya paling benci dengan orang yang mengaku bahwa dia adalah seorang muslim yang lebih baik, orang yang sempurna. Hell yeah, ga ada yang lebih sempurna dari Nabi Muhammad SAW. Apalagi orang-orang ini kerjaannya hanya menyebar fitnah dan kebohongan semata. Mencari kelemahan orang lain dan merasa dirinya paling benar. Heyho, bagi saya untukmulah agamamu, untukkulah agamaku. That's it! Benerin aja dulu ahlak elu, jangan sok sok nyari dosa orang lain.
So, balik lagi. Apakah Mizan dan Pak Haidar itu syiah jadinya? Saya berani bilang. Tidak! Apakah saya punya bukti? Ga perlulah, cukup dengan kepercayaan saya yang saya dapatkan bertahun-tahun kenal dengan Pak Haidar. Beliau selalu bilang kalau dirinya itu muslim yang tidak memihak pada satu mazhab dan itu benar.
Kalaupun ternyata saya salah, paling tidak saya tahu kalau Pak Haidar adalah orang baik yang tidak mau mengorbankan "anak-anaknya" demi isu sampah seperti ini. Kenapa sampah?Helllooo...plis deh ga ada kerjaan lain apa?saya sampe bilang ke teman saya. Sekarang ini Mizan seperti Dumbledore's Army dan Pak Hai yang jadi Dumbledorenya pasti hahaha. Pecinta Harry Potter pasti tau gimana Prof. Dumbledore yang difitnah mati-matian sama kementrian yang telah disusupi oleh Voldemort tapi orang tau kemudian siapa yang benar kan? Kalau Pak Hai sendiri bilang kalau beliau ingin seperti Abu Bakar. Maaf sebagai muslim saya malah mengambil analogi Harry Potter hehehe.
Jadi, maksud dari tulisan ini adalah saya hanya ingin berbagi. Kepada anda yang terhormat, yang ngga punya kerjaan selain memfitnah orang lain, mencari kejelekan orang lain, berbagi kabar yang belum tentu benar kepada orang lain, silakan berkaca. Apakah anda sudah benar?apakah anda lebih baik?

Silakan jawab sendiri!

Commentaires

Articles les plus consultés